Gue
pernah denger kalau patah hati itu seharusnya bukan membuat kita menderita,
tapi membuat kita lebih kuat. Gue juga pernah denger kalau patah hati itu
seharusnya tidak perlu “dirayakan” terlalu lama, karena hidup harus terus
berjalan maju, nama bekennya, kamu harus move on broh!
Iya,
badai pasti berlalu, seperti cintamu yang berlalu, patah hatimu, juga pasti
akan berlalu. Waktu akan menyembuhkan lukanya, begitulah kata pepatah.
Meskipun
gue kurangsetuju juga, sebenernya yang menyembuhkan luka bukan waktu, tapi apa
yang kamu lakukan di waktu-waktu itu.Kalau kamu terus meratapi dan mengurung
diri di kamar,mau 100 tahun juga luka nya gak sembuh-sembuh broh!
Jadi
perbanyak menyerap energi positif agar lukanya cepat sembuh, dan hindari
aktifitas yang menyebabkan energi negatif datang lagi.
Anyway,
seperti apa kisah patah hati terhebat lo?
Sebenernya
apa sih arti patah hati terhebat, sepertinya semua patah hati ya hebat. Hebat
sakitnya, hebat perihnya, hebat ganggunya. Namanya aja patah hati, sakit lah!
Bagi
gue, patah hati itu sakit.Ya iyalah!
Tapi
ada satu patah hati yang berkesan bagi gue, bukan, bukan orangnya berkesan,
bukan karena dia cinta pertama gue.Tapi karena melalui pengalaman patah hati
ini, gue banyak belajar. Gak tau kenapa,
pengalaman patah hati ini membuat gue mendapatkan banyak pencerahan, pelajaran
dan pembelajaran.
Patah Hati Membuat Gue Menyadari Bahwa Ada Cinta Yang
Bisa Kadaluarsa.
Mungkin
kamu semua pernah denger cinta kadaluarsa ya, kayaknya ada filmnya deh.
“Sayang,
aku sayang banget sama kamu, aku gak akan ninggalin kamu,”
“Sayang,
makasih ya kamu selalu maafin aku, emang cuma kamu yang bisa nerima aku apa
adanya,”
“Sayang,
aku janji, kita gak akan pisah, kita bakal sama-sama terus,”
“Tuhan,
berkatilah hubungan kami, supaya sampai jenjang pernikahan,”
“Tuh
kan sayang, mau kamu marah, nyebelin kayak apapun,aku bakal tetap maafin kamu,
dan gak akan ninggalin kamu.”
“Kamu
emang udah keterlaluan, tapi aku sayang kamu, selain karena perselingkuhan,aku
janji kita gak akan pisah,”
“Kalau
kita pisah,mungkin move on nya bakalan lamaaaa banget, kayaknya aku gak bakal
bisa move on deh,”
“Sayang,
kamu jangan tinggalin aku ya,”
Daaaannnn
banyak kata-kata manis lainnya, yang gak Cuma diucapkan oleh lo cowok-cowok,
tapi juga lo cewek-cewek.
Gue
gak bilang kata-kata itu bohong dan gombal. Mungkin saat itu, kata-kata itu
memang tulus,murni, suci dan sungguh-sungguh dikatakan keluar dari lubuk hati
yang terdalam. Bukan bermaksud membohongi pasangan. Bukan gombal, emang
beneran.
Pernah
gak kamu ngucapin itu ke pasangan kamu? Pasti pernah, gue juga pernah, dan
pernah diucapin hal-hal itu juga. Kemudian saat kamu patah hati, mungkin kamu
bakal menganggap semua kata-kata itu kebohongan, bahkan kamu akan marah ketika
mengingatnya.
Tapi,
setelah gue pikir-pikir lagi, ternyata cinta itu ada kadaluarsanya. Maksud gue
gini, orang yang begitu menyayangi pasangannya, sampai bisa mengucapkan
kata-kata tersebut, ternyata bisa juga menjadi orang yang meninggalkan pasangannya.
Terkadang melalui sebuah perpisahan, kita baru bisa mengetahui bahwa cinta
ternyata punya batasan. Batasan itu dinyatakan dengan sebuah perpisahan. Orang
yang hari ini nampaknya bisa menerima semua kekuranganmu,bisa jadi kelak adalah
orang yang akan meninggalkanmu atau berpisah darimu karena kekuranganmu.
Ekstrimnya, orang
yang sama, yang berkata kamu adalah orang yang dia cintai dan yang dia puja,
dia juga yang menjelekan kamu di depan semua orang setelah kalian
berpisah. Orang yang dulunya mencintaimu menjadi orang yang membencimu.
Cinta ada kadaluarsanya.
Patah Hati Membuat Gue Menyadari Bahwa Setiap Orang Punya
Batasan Untuk Mencintai.
Gue
punya temen yang sangat menyayangi pasangannya, saking sayangnya, sampai saat
pasangannya minta ketemu,apapun yang sedang dia kerjakan dia tinggalin sejenak buat
ketemu pasangannya. Dibela-belain jam makan siang dateng ke tempat pasangannya.
Gue
juga punya temen, yang dulu tidur selalu on time jam 9 malem, giliran punya
pacar,tidurnya bisa jam 1 malem bahkan lebih larut lagi, dibelain nahan ngantuk
buat telponan sama pacar. Besokannya kerjapun jadi ngantuk.
Gue
juga punya temen yang meskipun abangnya gak suka sama pacarnya, dia tetep aja
pacaran, bahkan rela jadi penengah supaya abangnya dan pacarnya ini gak
bertengkar.
Gue
juga punya temen, dia rela beliin apa aja yang pacarnya mau, meskipun kantong
mulai bolong. Rela nganterin kemana aja dia pergi, rela gak istirahat demi
ketemu pacar karena waktu yang begitu sulit didapatkan di sela-sela kesibukan.
Gue
juga punya temen, yang walaupun ceweknya marah-marah, dia tetep aja sabar,
bahkan ceweknya yang salah, dia yang minta maaf. Terus kalau berantem, bisa
ampe pagi telponan gak habis-habis. Pernah juga ceweknya ngambek, dia harus
minta maaf sampe mohon-mohon baru deh ceweknya mau maafin. Seolah temen-temen
gue ini orang yang teraniaya, dan bener-bener menyayangi pacarnya, bisa nerima
pacarnya apa adanya pake banget. Mungkin kita aja gak sanggup kayak gitu ya.
Tapi....
Gue
kira mereka bakalan awet sampe nikah, karena ya cowoknya udah baik banget gitu
coba. Gue lihat ceweknya meskipun masih manja, cemburuan, kadang gak
pengertian, dan masih sering ribut, tapi si cewek udah mulai ada perubahan,
mulai mau ngalah, kalau marah udah gak lama. Harusnya happy ending di pelaminan
ya.
Belakangan
gue liat mereka putus. Dan kamu tau? Cowoknya yang kemaren begitu menyayangi
ceweknya ini, berubah jadi orang yang sangat dingin, seolah semua yang dia
lakukan kemaren itu gak pernah terjadi. Bahkan ngejelek-jelekin mantannya.
Kemana semua kebaikan dan ketulusan lu dulu broh?
“Bro,
kamu yakin gak mau balikan sama cewek kamu?”
“Gak,”
“Kok
gitu? Coba aja kamu ketemu dulu sama dia, ngobrol bareng duduk berdua, ya kalau
emang ga balikan juga gak apa-apa, tapi sebaiknya putus itu jangan lewat
sosmed,”
“Buat
apa? Emang apa yang perlu dibicarakan lagi, kan udah jelas.”
“Ooo,
yaudah kalau gitu.”
Belakangan
gue tau, ceweknya ini ngelamar kerja di luar kota, enggak bilang sama temen gue
ini. Yah, Terlepas dari masalah ini udah bertumpuk atau ada masalah baru, kedua
orang ini memutuskan untuk berpisah dan mengambil jalan masing-masing, seolah
semua hal yang pernah terjadi udah gak berarti lagi. Kesimpulannya, cintanya
udah sampe batasnya.
Patah Hati Membuat Gue Menyadari Bahwa Gue Harus
Mencintai Diri Gue Sendiri.
Justin
Bieber bilang “Love Yourself”, gue rasa itu adalah lagu yang dia ciptakan
ketika dia patah hati pas putus dengan Selena Gomez. Uniknya, Selena Gomez juga
bikin lagu judulnya “Lose You To Love Me” yang mana itu juga adalah lagu patah
hatinya doi setelah bubar sama si Justin. Menurut Selena, untuk bisa mencintai
dirinya sendiri, untuk bisa menjadi dirinya sendiri (lagi) dia harus kehilangan
kamu (Justin?), dia harus membenci kamu (Justin?). Well, artinya waktu mereka
sedang menjalin hubungan, kemungkinan besar mereka kehilangan diri mereka
sendiri dan tidak mencintai diri mereka sendiri.
Kita
tahu bahwa hubungan keduanya bubar jalan, bahkan Justin udah nikah sama Hailey.
Dari sini gue jadi tahu, patah hati bisa membuat kita sadar bahwa selama ini,
kita mungkin terlalu “mencintai” pasangan kita, sampai kita lupa mencintai diri
kita sendiri, sampai kita bahkan kehilangan diri kita sendiri. Buktinya?
“Kalian
tuh tiap minggu berantem, dan masalahnya itu-itu aja,”
“Kamu
udah tau dia orangnya gak bisa bikin keputusan, kenapa kamu masih ngarep dia
bisa ngambil keputusan?”
“Kamu
udah tau dia suka genit ama cewe-cewe dan kamu gak suka cowo yang genit, kenapa
kamu masih mau sama dia? Kamu berharap dia berubah apa kamu goblok?”
“Kamu
udah tau kalau kamu minta itu dia gak bisa kasi, kenapa kamu selalu minta itu? Kamu
berharap dia bakal nganggep kamu sespesial itu? Kamu berharap dia bisa kasi
kamu sesuatu yang nggak bisa dia dengan memberikan sesuatu yang dia gak bisa
berikan bahkan ke orang lain.”
Dan
masih banyak lainnya, yang kita udah tahu itu mustahil kita temukan pada diri
pasangan kita, tapi kita tetep maksain suatu saat keadaan/dia bakal berubah. Lebih
bodohnya, kita udah tahu ada hal atau sifat pasangan yang gak bisa kita
tolerir, tapi kita masih tetap maksa berada di hubungan itu. Bodoh? Iya.
Nyakitin dii sendiri? Iya. Cari perkara? Iya.
Tapi
kenapa masih banyak orang goblok di dunia ini?
Namanya
aja masih sayang.
Yah,
kalau alasannya itu gua mah udah gak bisa ngomong. Wkwkwk.
Orang
bijak pernah bilang, kenali batasan dirimu.
Setiap
orang punya batasan masing-masing, ada yang bisa tahan punya pasangan yang cuek,
ada yang engga. Ada yang bisa tahan sama pasangan yang baik dengan semua
wanita, ada yang gak tahan bahkan menganggap itu sebuah pengkhianatan, ada yang
tahan dengan orang yang cerewet dan cemburuan, ada yang engga. Setiap orang
punya batasan toleransi masing-masing.
Kalau
kita gak bisa mentolerir sesuatu, seharusnya kita tidak berada di lingkungan
atau kondisi tersebut bukan? Paling engga, kita harusnya jaga jarak dan
bersikap cukup tahu kemudian tidak terlalu intens di lingkungan atau situasi
itu. Sayangi dirimu dengan tidak berada di suatu lingkungan atau hubungan yang
kamu sendiri tahu itu merugikan dan menyakitkan buatmu. Misalnya kita udah tahu
kalau orang ini gak bisa jaga rahasia, paling bener adalah tidak menceritakan
rahasia kita ke orang tersebut. Itu adalah sikap orang yang mencintai dirinya,
mengenali batasan dirinya,tidak mau menyakiti dirinya sendiri dengan sengaja.
Contoh
lagi, kamu udah tahu disitu ada tembok, jangan sengaja tabrakin diri ke tembok
itu, udah tahu kalau tabrakin diri ke tembok itu, ya bakal sakitlah bego.
Lucunya,orang
yang lagi jatuh cinta kadang ya sebodoh itu.
Terlalu
banyak mentolerir dan tidak lagi mengenali batasan dirinya sampai tidak sadar
dirinya sudah terluka dan teracuni terlalu banyak.
Karena
itu kalau kamu patah hati, bersyukurlah, Tuhan sayang kamu. Dia gak mau kamu
terluka lebih dalam, karena bahkan manusia-manusia terdekatmu kadang tidak bisa
menolongmu. Hanya Tuhan yang bisa, melalui memisahkanmu dari orang yang tanpa
kamu sadari, menyakiti kamu terlalu banyak.
Setelah
gue mengalami patah hati karena sebuah perpisahan, gue jadi lebih sadar, orang
seperti apa yang bisa gue jadikan pasangan, orang seperti apa yang engga.
Bahkan bukan cuma perkara pasangan hidup. Setiap orang yang membuat gue patah
hati dan terluka, membuat gue jadi tahu, orang macam apa yang bisa gue jadikan
teman, sahabat, atau sekedar kenal aja. Karena gue lebih mengenali batasan diri
gue, batasan toleransi gue.
Jangan
sakiti dirimu, sebuah hubungan yang baik adalah hubungan yang menerima dan
memberi.
Cintai
dirimu sendiri, supaya oranglain bisa mencintai kamu selayaknya kamu mencintai
dirimu. Cintai dirimu supaya kamu bisa mencintai oranglain seperti kamu
mencintai dirimu. Cintai dirimu supaya kamu bahagia dan membuat orang
disekitarmu merasakan kebahagiaanmu juga.
Patah Hati Membuat Gue Menyadari Seberapa Berharga dan
Hebatnya Gue
Waktu
kita patah hati, ada masa di mana kita akan menjadi orang yang linglung,
seperti kehilangan arah dan kehilangan sandaran. Iya,apalagi cewek, karena sebelum
berpisah, kita mungkin terlu bersandar dengan pasangan.
Curhat?
Sama pasangan
Nonton?
Sama pasangan
Ke
kampus? Sama pasangan
Nongkrong?
Sama pasangan
Makan?
Sama pasangan
Yailah...
Segalanya
dilakukan bareng pasangan, ya wajar ajalah ketika perpisahan datang, kita
seperti kehilangan sesuatu yang selalu bersama kita, kecuali yang LDR ya moon
maap.
Wajar
kapal kita jadi oleng, wajar kita merasa hampa, wajar kita sedih, wajar merasa
kesepian. Gapapa, itu wajar kok.
Terus
waktu lagi patah hati, kamu mungkin merasa tingkat kepercayaan diri menurun. Ya
gimana, kamu ditinggal orang yang selama ini memuja kamu, mencintai kamu,
sepertinya menerima kamu apa adanya. Wajar kamu merasa gak percaya diri. Wajar kamu
merasa, lah apa gue emang gak layak dicintai ya? Apa gue emang punya sifat
sejelek itu sampe orang yang dulunya memuja gue meninggalkan gue, apa gue emang
separah itu ya, apa gue bisa mendapatkan orang yang bisa nerima gue yang kayak
gini.... Daannn banyak pikiran bodoh lain menari di otak kamu.
Gapapa,
wajar jadi insecure.
Tapi
jangan kelamaan berada di situasi negatif itu.
Ketika
patah hati, menghadapi perpisahan, gue baru sadar ternyata gue lebih hebat dan
lebih berhaga dari yang gue bayangkan.
Setelah
putus, coba deh kamu jangan ngurung diri aja di kamar.
Kamu
pergi ke kampus sendiri
Kamu
nonton sendiri
Kamu
makan di resto favorit kamu sendiri
Kamu
nongkrong di Cafe favorit kamu sendiri
Kamu
traveling sendiri
Dan
kamu bisa merasakan seberapa tangguhnya kamu. Untuk melakukan semua itu kamu
gak perlu oranglain, kamu bisa bahagia dengan dirimu sendiri. Aku gak nyuruh kamu
jadi ansos yaa...
Saat
patah hati, perlu curhat sebanyak -banyaknya ke temen-temen yang bisa dipercaya
dan yang bisa membantu kamu untuk membuat perasaan kamu jadi lebih lega, dan
itu harus, ketimbang menyimpan semua beban dan kesedihan sendiri. Kalau kamu
introvert, kamu bisa mengeluarkan semua emosi melalui tulisan, atau apapun yang
bisa membuat kamu lega. Intinya jangan ditahan, jangan sok kuat, jangan gengsi
buat terlihat lemah di depan orang yang kamu percaya. Keluarkan semuanya dan
jangan ditahan, bisa jadi depresi ya guys kalo ditahan.
Tapi
poinnya disini adalah, Kamu harus bisa berdiri diatas kaki kamu sendiri, kenapa?
Karena ada masanya,
nobody
can help you except yourself and God.
Jadi,
kenali kekuatan dirimu dan jadilah hebat.
Ketika
gue melakukan semuanya itu, gue mulai menyadari bahwa selama ini gue
mengabaikan kekuatan gue, terlalu bergantung sama pasangan membuat gue lupa
bahwa gue kuat dan hebat. Yaa, untung Tuhan baik kan memisahkan kita dari orang
yang membuat kita tidak bisa menjadi versi terbaik dari diri kita.
Setelah
kamu dipisahkan dari orang itu, kamu akan melihat bahwa diri kamu sangatlah
berharga. Kamu berharga di mata Tuhan, karena Tuhan gak mau kamu menghabiskan
sisa hidup kamu dengan orang yang membuat kamu merasa tidak berharga
(insecure?). Tuhan gak mau kamu menghabiskan sisa hidup kamu dengan orang yang
membuat kamu tidak bahagia dan dan membuat kamu jadi tidak mencintai dirimu
sendiri.
Yang
lebih membahagiakan lagi,nanti kamu akan lihat bahwa ada orang lain yang bisa
menerima kamu apa adanya, dengan segala kelemahan dan kelebihan kamu, orang
yang bisa membuat kamu jadi versi terbaik dari diri kamu, dan orang yang bisa
bertumbuh bersama kamu ke hal-hal yang positif. Siapa dia? Ya Jodoh yang
terbaik dari Tuhan dong! Kalau kamu stuck
dengan orang dari masa lalu itu, gimana bisa ketemu dengan orang yang
terbaik dari Tuhan? Bersyukur dong...
Terus
gimana cara supaya bisa move on dan bangkit dari patah hati?
Di
tulisan selanjutnya,gue bakalan kasi pengalaman gue bagaimana proses dan yang
gue lakukan untuk move on dan menyembuhkan luka hati. Stay Positive and see you
on the next post!
No comments:
Post a Comment