Friday, September 8, 2017

WHAT DO YOU THINK ABOUT LOVE?

Hai masyarakat Internet,
Akhirnya gue nulis lagi.
Honestly,butuh mood dan kemauan yang keras buat nulis blog ini. Juga butuh niat dan inspirasi.

Secara gue emang anaknya mageran, bahkan ide gue yang udah numpuk di otak aja kadang tidak bisa menggerakan tangan gue untuk menulis. Ya maap.

Sore ini (saat gue nulis ini adalah di sore yang sejuk di kamar gue), gue membaca sebuah artikel di laintodey, tentang seorang mantan pejabat, yang gue gausah sebut, takut kena UU ITE, wkwk). Yang mana mantan pejabat ini sangat menginspirasi banyak orang, banyak berjasa bagi masyarakat, namun sayangnya karena ada suatu hal kasus menimpanya, dia harus dipenjara. Gue gak akan bahas kenapa dia dipenjara ataupun opini gue tentang kasusnya dia ya, No.

Gue baca berita, dia mengirimkan surat untuk istrinya, gak cuma surat, dia juga mengirimkan bucket bunga, kenapa ngirim? Karena bertepatan dengan anniversary pernikahan mereka. Gue baca surat itu dan gue terharu, gue nangis, gue bilang, “Anjir siapa yang naroh bawang disini!” Joke receh sih, kaga ada bawang juga di kamar gue.
Gue terharu bukan karena romantisme mereka, bukan karena gue baper because nobody yang ngirimin bunga for me, bukan karena gue iri gue belum anniversary (jangankan annive, dayversay kalo ada juga gue kaga ngerayain). BUKAN.

Gue terharu dengan beberapa potong kalimat belisu di suratnya yang mengatakan, “Tuhan, terimakasih atas semua yang terjadi,” Well, di bagian pembuka surat, beliau juga bilang, yang intinya dia bersyukur atas kejadian yang menimpa dia, dan dia sudah menerimanya, ini mencakup kejadian, lingkungan, bahkan orang-orang yang menyebabkan ini terjadi.
Lalu gue stalk beberapa berita tentang beliau lagi, ada sebuah petikan kata-kata beliau yang gue juga terharu. “Saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini, jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara,” 

Kata-kata ini mengingatkan gue pada salah satu orang yang sangat gue hormati sampai sekarang, dan teladan gue dalam mencintai bangsa dan negara ini, Ir. Soekarno. Beliau juga pernah berstatemen yang intinya demi kesatuan dan persatuan bangsa, beliau menerima keadaannya ini (saat itu bapak Proklamator kita sedang dalam kondisi menjadi Tahanan POlitik di masa pemerintahan Orba, yang kalian anak-anak 90-an pasti tahu gimana … nya masa itu, saking … gue sampe gak berani nulis, takut kena UU ITE, hehe)
Kedua tokoh ini adalah The Real Big Heart bagi gue, gimana lu rela mengorbankan diri untuk sesuatu yang lo cintai? Gue gak habis pikir, dan saat ini gue ngetik sambil nangis, duh jadi burem layarnya…

Pengorbanan yang gue maksud adalah, lo bahkan bisa MENERIMA keadaan yang (maaf) buruk yang ditimbulkan karena kecintaan lo (dalam hal ini kedua tokoh kita) kepada Tanah Air, Negara. Gue gak tau lo semua baca ini dapet poin gue atau gak. well…
Bagi gue, cinta adalah pengorbanan, pengorbanan adalah sesuatu yang lo berikan (milik lo, hak lo, milik lo yang harusnya GAK WAJIB BUAT LO KASI ke siapapun) untuk seuatu yang lo cintai, karena lo tahu, itu diperlukan untuk kebaikan dan kebahagiaannya, meskipun lu tahu juga itu membuat lu harus merelakan diri lu sendiri. Dan pengorbanan ini ada pamrihnya, pamrihnya adalah kebahagiaan, kesejahteraan dan segala yang baik bagi yang lo cintai.

Menurut gue ini dalem, sampe gue kesulitan gimana merangkainya dengan kata-kata.
Cinta akan tanah air membuat kedua tokoh ini rela mengorbankan sesuatu yang harusnya gak mereka korbankan, bagi gue ini sangat mengherankan.

And now, how about our spiritual Life?
Ada satu tokoh yang juga the Real Big Heart dan cintanya tidak bisa tertandingi, namanya Yesus. His Love Is all definition of Love itself. Bagi gue, cinta adalah pengorbanan, dan itu gak gampang, tapi kalau lu bener-bener cinta, itu akan jadi gampang.
Dari perenungan ini, gue mikir,

”Tuhan, seberapa besar cintaMu padaku, aku bahkan gak berani menanyakan, karena TERLALU BESAR, and then now how about me? Have I given all my heart to You? Sudahkah aku rela mengorbankan sesuatu bagiMU? sudahkah aku bisa berkata, kalau Tuhan senang I do love it too, kalau keadaan ini memang pengaturan Tuhan aku menerima, kalau itu demi menyenangkan Dia aku rela.Cinta itu pengorbanan, sampai detik ini gue masih percaya itu, dan yang membuat lo sanggup berkorban bahkan bisa merasa ini bukan sesuatu yang berat adalah saat lo melihat yang lo cintai. Itu/Dia menjadi tenaga dan dorongan yang besar buat lo.
Lord, I want to learn to loving You everyday, more loving You everyday."
Akhir kata.
Thanks for Reading, see ya next post.