Monday, December 2, 2019

Sebuah Cerita Patah Hati Biasa



Gue pernah denger kalau patah hati itu seharusnya bukan membuat kita menderita, tapi membuat kita lebih kuat. Gue juga pernah denger kalau patah hati itu seharusnya tidak perlu “dirayakan” terlalu lama, karena hidup harus terus berjalan maju, nama bekennya, kamu harus move on broh!
Iya, badai pasti berlalu, seperti cintamu yang berlalu, patah hatimu, juga pasti akan berlalu. Waktu akan menyembuhkan lukanya, begitulah kata pepatah.
Meskipun gue kurangsetuju juga, sebenernya yang menyembuhkan luka bukan waktu, tapi apa yang kamu lakukan di waktu-waktu itu.Kalau kamu terus meratapi dan mengurung diri di kamar,mau 100 tahun juga luka nya gak sembuh-sembuh broh!
Jadi perbanyak menyerap energi positif agar lukanya cepat sembuh, dan hindari aktifitas yang menyebabkan energi negatif datang lagi.
Anyway, seperti apa kisah patah hati terhebat lo?
Sebenernya apa sih arti patah hati terhebat, sepertinya semua patah hati ya hebat. Hebat sakitnya, hebat perihnya, hebat ganggunya. Namanya aja patah hati, sakit lah!
Bagi gue, patah hati itu sakit.Ya iyalah!
Tapi ada satu patah hati yang berkesan bagi gue, bukan, bukan orangnya berkesan, bukan karena dia cinta pertama gue.Tapi karena melalui pengalaman patah hati ini, gue banyak belajar.  Gak tau kenapa, pengalaman patah hati ini membuat gue mendapatkan banyak pencerahan, pelajaran dan pembelajaran.

Patah Hati Membuat Gue Menyadari Bahwa Ada Cinta Yang Bisa Kadaluarsa.

Mungkin kamu semua pernah denger cinta kadaluarsa ya, kayaknya ada filmnya deh.
“Sayang, aku sayang banget sama kamu, aku gak akan ninggalin kamu,”
“Sayang, makasih ya kamu selalu maafin aku, emang cuma kamu yang bisa nerima aku apa adanya,”
“Sayang, aku janji, kita gak akan pisah, kita bakal sama-sama terus,”
“Tuhan, berkatilah hubungan kami, supaya sampai jenjang pernikahan,”
“Tuh kan sayang, mau kamu marah, nyebelin kayak apapun,aku bakal tetap maafin kamu, dan gak akan ninggalin kamu.”
“Kamu emang udah keterlaluan, tapi aku sayang kamu, selain karena perselingkuhan,aku janji kita gak akan pisah,”
“Kalau kita pisah,mungkin move on nya bakalan lamaaaa banget, kayaknya aku gak bakal bisa move on deh,”
“Sayang, kamu jangan tinggalin aku ya,”
Daaaannnn banyak kata-kata manis lainnya, yang gak Cuma diucapkan oleh lo cowok-cowok, tapi juga lo cewek-cewek.
Gue gak bilang kata-kata itu bohong dan gombal. Mungkin saat itu, kata-kata itu memang tulus,murni, suci dan sungguh-sungguh dikatakan keluar dari lubuk hati yang terdalam. Bukan bermaksud membohongi pasangan. Bukan gombal, emang beneran.
Pernah gak kamu ngucapin itu ke pasangan kamu? Pasti pernah, gue juga pernah, dan pernah diucapin hal-hal itu juga. Kemudian saat kamu patah hati, mungkin kamu bakal menganggap semua kata-kata itu kebohongan, bahkan kamu akan marah ketika mengingatnya.
Tapi, setelah gue pikir-pikir lagi, ternyata cinta itu ada kadaluarsanya. Maksud gue gini, orang yang begitu menyayangi pasangannya, sampai bisa mengucapkan kata-kata tersebut, ternyata bisa juga menjadi orang yang meninggalkan pasangannya. Terkadang melalui sebuah perpisahan, kita baru bisa mengetahui bahwa cinta ternyata punya batasan. Batasan itu dinyatakan dengan sebuah perpisahan. Orang yang hari ini nampaknya bisa menerima semua kekuranganmu,bisa jadi kelak adalah orang yang akan meninggalkanmu atau berpisah darimu karena kekuranganmu.
Ekstrimnya, orang yang sama, yang berkata kamu adalah orang yang dia cintai dan yang dia puja, dia juga yang menjelekan kamu di depan semua orang setelah kalian berpisah. Orang yang dulunya mencintaimu menjadi orang yang membencimu. Cinta ada kadaluarsanya.

Patah Hati Membuat Gue Menyadari Bahwa Setiap Orang Punya Batasan Untuk Mencintai.

Gue punya temen yang sangat menyayangi pasangannya, saking sayangnya, sampai saat pasangannya minta ketemu,apapun yang sedang dia kerjakan dia tinggalin sejenak buat ketemu pasangannya. Dibela-belain jam makan siang dateng ke tempat pasangannya.
Gue juga punya temen, yang dulu tidur selalu on time jam 9 malem, giliran punya pacar,tidurnya bisa jam 1 malem bahkan lebih larut lagi, dibelain nahan ngantuk buat telponan sama pacar. Besokannya kerjapun jadi ngantuk.
Gue juga punya temen yang meskipun abangnya gak suka sama pacarnya, dia tetep aja pacaran, bahkan rela jadi penengah supaya abangnya dan pacarnya ini gak bertengkar.
Gue juga punya temen, dia rela beliin apa aja yang pacarnya mau, meskipun kantong mulai bolong. Rela nganterin kemana aja dia pergi, rela gak istirahat demi ketemu pacar karena waktu yang begitu sulit didapatkan di sela-sela kesibukan.
Gue juga punya temen, yang walaupun ceweknya marah-marah, dia tetep aja sabar, bahkan ceweknya yang salah, dia yang minta maaf. Terus kalau berantem, bisa ampe pagi telponan gak habis-habis. Pernah juga ceweknya ngambek, dia harus minta maaf sampe mohon-mohon baru deh ceweknya mau maafin. Seolah temen-temen gue ini orang yang teraniaya, dan bener-bener menyayangi pacarnya, bisa nerima pacarnya apa adanya pake banget. Mungkin kita aja gak sanggup kayak gitu ya. Tapi....
Gue kira mereka bakalan awet sampe nikah, karena ya cowoknya udah baik banget gitu coba. Gue lihat ceweknya meskipun masih manja, cemburuan, kadang gak pengertian, dan masih sering ribut, tapi si cewek udah mulai ada perubahan, mulai mau ngalah, kalau marah udah gak lama. Harusnya happy ending di pelaminan ya.
Belakangan gue liat mereka putus. Dan kamu tau? Cowoknya yang kemaren begitu menyayangi ceweknya ini, berubah jadi orang yang sangat dingin, seolah semua yang dia lakukan kemaren itu gak pernah terjadi. Bahkan ngejelek-jelekin mantannya. Kemana semua kebaikan dan ketulusan lu dulu broh?
“Bro, kamu yakin gak mau balikan sama cewek kamu?”
“Gak,”
“Kok gitu? Coba aja kamu ketemu dulu sama dia, ngobrol bareng duduk berdua, ya kalau emang ga balikan juga gak apa-apa, tapi sebaiknya putus itu jangan lewat sosmed,”
“Buat apa? Emang apa yang perlu dibicarakan lagi, kan udah jelas.”
“Ooo, yaudah kalau gitu.”
Belakangan gue tau, ceweknya ini ngelamar kerja di luar kota, enggak bilang sama temen gue ini. Yah, Terlepas dari masalah ini udah bertumpuk atau ada masalah baru, kedua orang ini memutuskan untuk berpisah dan mengambil jalan masing-masing, seolah semua hal yang pernah terjadi udah gak berarti lagi. Kesimpulannya, cintanya udah sampe batasnya.

Patah Hati Membuat Gue Menyadari Bahwa Gue Harus Mencintai Diri Gue Sendiri.

Justin Bieber bilang “Love Yourself”, gue rasa itu adalah lagu yang dia ciptakan ketika dia patah hati pas putus dengan Selena Gomez. Uniknya, Selena Gomez juga bikin lagu judulnya “Lose You To Love Me” yang mana itu juga adalah lagu patah hatinya doi setelah bubar sama si Justin. Menurut Selena, untuk bisa mencintai dirinya sendiri, untuk bisa menjadi dirinya sendiri (lagi) dia harus kehilangan kamu (Justin?), dia harus membenci kamu (Justin?). Well, artinya waktu mereka sedang menjalin hubungan, kemungkinan besar mereka kehilangan diri mereka sendiri dan tidak mencintai diri mereka sendiri.
Kita tahu bahwa hubungan keduanya bubar jalan, bahkan Justin udah nikah sama Hailey. Dari sini gue jadi tahu, patah hati bisa membuat kita sadar bahwa selama ini, kita mungkin terlalu “mencintai” pasangan kita, sampai kita lupa mencintai diri kita sendiri, sampai kita bahkan kehilangan diri kita sendiri. Buktinya?
“Kalian tuh tiap minggu berantem, dan masalahnya itu-itu aja,”
“Kamu udah tau dia orangnya gak bisa bikin keputusan, kenapa kamu masih ngarep dia bisa ngambil keputusan?”
“Kamu udah tau dia suka genit ama cewe-cewe dan kamu gak suka cowo yang genit, kenapa kamu masih mau sama dia? Kamu berharap dia berubah apa kamu goblok?”
“Kamu udah tau kalau kamu minta itu dia gak bisa kasi, kenapa kamu selalu minta itu? Kamu berharap dia bakal nganggep kamu sespesial itu? Kamu berharap dia bisa kasi kamu sesuatu yang nggak bisa dia dengan memberikan sesuatu yang dia gak bisa berikan bahkan ke orang lain.”
Dan masih banyak lainnya, yang kita udah tahu itu mustahil kita temukan pada diri pasangan kita, tapi kita tetep maksain suatu saat keadaan/dia bakal berubah. Lebih bodohnya, kita udah tahu ada hal atau sifat pasangan yang gak bisa kita tolerir, tapi kita masih tetap maksa berada di hubungan itu. Bodoh? Iya. Nyakitin dii sendiri? Iya. Cari perkara? Iya.
Tapi kenapa masih banyak orang goblok di dunia ini?
Namanya aja masih sayang.
Yah, kalau alasannya itu gua mah udah gak bisa ngomong. Wkwkwk.
Orang bijak pernah bilang, kenali batasan dirimu.
Setiap orang punya batasan masing-masing, ada yang bisa tahan punya pasangan yang cuek, ada yang engga. Ada yang bisa tahan sama pasangan yang baik dengan semua wanita, ada yang gak tahan bahkan menganggap itu sebuah pengkhianatan, ada yang tahan dengan orang yang cerewet dan cemburuan, ada yang engga. Setiap orang punya batasan toleransi masing-masing.
Kalau kita gak bisa mentolerir sesuatu, seharusnya kita tidak berada di lingkungan atau kondisi tersebut bukan? Paling engga, kita harusnya jaga jarak dan bersikap cukup tahu kemudian tidak terlalu intens di lingkungan atau situasi itu. Sayangi dirimu dengan tidak berada di suatu lingkungan atau hubungan yang kamu sendiri tahu itu merugikan dan menyakitkan buatmu. Misalnya kita udah tahu kalau orang ini gak bisa jaga rahasia, paling bener adalah tidak menceritakan rahasia kita ke orang tersebut. Itu adalah sikap orang yang mencintai dirinya, mengenali batasan dirinya,tidak mau menyakiti dirinya sendiri dengan sengaja.
Contoh lagi, kamu udah tahu disitu ada tembok, jangan sengaja tabrakin diri ke tembok itu, udah tahu kalau tabrakin diri ke tembok itu, ya bakal sakitlah bego.
Lucunya,orang yang lagi jatuh cinta kadang ya sebodoh itu.
Terlalu banyak mentolerir dan tidak lagi mengenali batasan dirinya sampai tidak sadar dirinya sudah terluka dan teracuni terlalu banyak.
Karena itu kalau kamu patah hati, bersyukurlah, Tuhan sayang kamu. Dia gak mau kamu terluka lebih dalam, karena bahkan manusia-manusia terdekatmu kadang tidak bisa menolongmu. Hanya Tuhan yang bisa, melalui memisahkanmu dari orang yang tanpa kamu sadari, menyakiti kamu terlalu banyak.
Setelah gue mengalami patah hati karena sebuah perpisahan, gue jadi lebih sadar, orang seperti apa yang bisa gue jadikan pasangan, orang seperti apa yang engga. Bahkan bukan cuma perkara pasangan hidup. Setiap orang yang membuat gue patah hati dan terluka, membuat gue jadi tahu, orang macam apa yang bisa gue jadikan teman, sahabat, atau sekedar kenal aja. Karena gue lebih mengenali batasan diri gue, batasan toleransi gue.
Jangan sakiti dirimu, sebuah hubungan yang baik adalah hubungan yang menerima dan memberi.
Cintai dirimu sendiri, supaya oranglain bisa mencintai kamu selayaknya kamu mencintai dirimu. Cintai dirimu supaya kamu bisa mencintai oranglain seperti kamu mencintai dirimu. Cintai dirimu supaya kamu bahagia dan membuat orang disekitarmu merasakan kebahagiaanmu juga.

Patah Hati Membuat Gue Menyadari Seberapa Berharga dan Hebatnya Gue

Waktu kita patah hati, ada masa di mana kita akan menjadi orang yang linglung, seperti kehilangan arah dan kehilangan sandaran. Iya,apalagi cewek, karena sebelum berpisah, kita mungkin terlu bersandar dengan pasangan.
Curhat? Sama pasangan
Nonton? Sama pasangan
Ke kampus? Sama pasangan
Nongkrong? Sama pasangan
Makan? Sama pasangan
Yailah...
Segalanya dilakukan bareng pasangan, ya wajar ajalah ketika perpisahan datang, kita seperti kehilangan sesuatu yang selalu bersama kita, kecuali yang LDR ya moon maap.
Wajar kapal kita jadi oleng, wajar kita merasa hampa, wajar kita sedih, wajar merasa kesepian. Gapapa, itu wajar kok.
Terus waktu lagi patah hati, kamu mungkin merasa tingkat kepercayaan diri menurun. Ya gimana, kamu ditinggal orang yang selama ini memuja kamu, mencintai kamu, sepertinya menerima kamu apa adanya. Wajar kamu merasa gak percaya diri. Wajar kamu merasa, lah apa gue emang gak layak dicintai ya? Apa gue emang punya sifat sejelek itu sampe orang yang dulunya memuja gue meninggalkan gue, apa gue emang separah itu ya, apa gue bisa mendapatkan orang yang bisa nerima gue yang kayak gini.... Daannn banyak pikiran bodoh lain menari di otak kamu.
Gapapa, wajar jadi insecure.
Tapi jangan kelamaan berada di situasi negatif itu.
Ketika patah hati, menghadapi perpisahan, gue baru sadar ternyata gue lebih hebat dan lebih berhaga dari yang gue bayangkan.
Setelah putus, coba deh kamu jangan ngurung diri aja di kamar.
Kamu pergi ke kampus sendiri
Kamu nonton sendiri
Kamu makan di resto favorit kamu sendiri
Kamu nongkrong di Cafe favorit kamu sendiri
Kamu traveling sendiri
Dan kamu bisa merasakan seberapa tangguhnya kamu. Untuk melakukan semua itu kamu gak perlu oranglain, kamu bisa bahagia dengan dirimu sendiri. Aku gak nyuruh kamu jadi ansos yaa...
Saat patah hati, perlu curhat sebanyak -banyaknya ke temen-temen yang bisa dipercaya dan yang bisa membantu kamu untuk membuat perasaan kamu jadi lebih lega, dan itu harus, ketimbang menyimpan semua beban dan kesedihan sendiri. Kalau kamu introvert, kamu bisa mengeluarkan semua emosi melalui tulisan, atau apapun yang bisa membuat kamu lega. Intinya jangan ditahan, jangan sok kuat, jangan gengsi buat terlihat lemah di depan orang yang kamu percaya. Keluarkan semuanya dan jangan ditahan, bisa jadi depresi ya guys kalo ditahan.
Tapi poinnya disini adalah, Kamu harus bisa berdiri diatas kaki kamu sendiri, kenapa? Karena ada masanya,
nobody can help you except yourself and God.
Jadi, kenali kekuatan dirimu dan jadilah hebat.
Ketika gue melakukan semuanya itu, gue mulai menyadari bahwa selama ini gue mengabaikan kekuatan gue, terlalu bergantung sama pasangan membuat gue lupa bahwa gue kuat dan hebat. Yaa, untung Tuhan baik kan memisahkan kita dari orang yang membuat kita tidak bisa menjadi versi terbaik dari diri kita.
Setelah kamu dipisahkan dari orang itu, kamu akan melihat bahwa diri kamu sangatlah berharga. Kamu berharga di mata Tuhan, karena Tuhan gak mau kamu menghabiskan sisa hidup kamu dengan orang yang membuat kamu merasa tidak berharga (insecure?). Tuhan gak mau kamu menghabiskan sisa hidup kamu dengan orang yang membuat kamu tidak bahagia dan dan membuat kamu jadi tidak mencintai dirimu sendiri.
Yang lebih membahagiakan lagi,nanti kamu akan lihat bahwa ada orang lain yang bisa menerima kamu apa adanya, dengan segala kelemahan dan kelebihan kamu, orang yang bisa membuat kamu jadi versi terbaik dari diri kamu, dan orang yang bisa bertumbuh bersama kamu ke hal-hal yang positif. Siapa dia? Ya Jodoh yang terbaik dari Tuhan dong! Kalau kamu stuck  dengan orang dari masa lalu itu, gimana bisa ketemu dengan orang yang terbaik dari Tuhan? Bersyukur dong...
Terus gimana cara supaya bisa move on dan bangkit dari patah hati?
Di tulisan selanjutnya,gue bakalan kasi pengalaman gue bagaimana proses dan yang gue lakukan untuk move on dan menyembuhkan luka hati. Stay Positive and see you on the next post!

Saturday, February 23, 2019

Stalking Masa Lalu Pacar? Berfaedah?


Ketika wanita jatuh cinta kepada seorang pria. Maka biasanya wanita tersebut mendadak akan menjadi detektif, mendadak menjadi seorang stalker.Terutama wanita Scorpio, tetapi gak hanya Scorpion girl, mungkin kamu, iya kamu yang lagi baca artikel ini, juga punya pengalaman demikian.
Maksudnya gimana sih?

Jadi gini, ketika seorang wanita jatuh cinta kepada lawan jenisnya,maka dia akan berusaha mencari tahu segala seluk beluk pasangannya, mulai dari hobi,makanan kesukaan, minuman kesukaan, band favorit, bahkan sampai ke masa lalunya, kalau ada mesin waktu mungkin sampe ke masa depannya jga ditelusuri. Gimana caranya?
Wanita akan mendadak jadi kreatif dan jadi detektif yang handal. Entah itu nanya temen-temen gebetan, nanya langsung ke gebetan atau pasangannya pake kode-kode atau pertanyaan tersirat, lalu kemudian menyimpulkan segala yang dikatakan menjadi sebuah informai untuk dirinya. Atau paling gampang ya stalker social media doi.Itu udah paling bener.
Kalau Cuma ngestalk yang berfaedah sih gamasalah ya. Apatuh stalk yang berfaedah? Contohnya cari tahu hobinya, supaya bisa jadiin bahan pembicaraan waktu lagi kencan, cari tahu makanan kesukaannya biar bisa tiba-tiba belajar masak dan ngirim hasil masakan ke kantornya pas makan siang, cari tahu warna kesukaan supaya bisa kasi kado yang sesuai dengan warna yang doi suka. Begitu adalah contoh-contoh stalking sehat dan bermanfaat.

Terus stalking yang gak berfaedah contohnya apaan? Ah, masa gat tau sih? Yakin? Bukannya pelaku? Hihi. Salah satu contoh hal yang biasa kam lakukan adalah, ngestalk masa lalu doi atau pasangan. Wah, wah, ini sungguh hal yang berbahaya gaes! Kenapa berbahaya?
Coba jawa pertanyaan-pertanyaan dibawah ini untuk memastikan bahwa kamu melakukan hal yang benar :
1.      Buat apa?
Ini adalah pertanyaan mendasar sebelum kamu ngestalk masa lalu pacar/gebetan/calon gebetan. Ya buat memuaskan rasa dahag kepo gue dong ah. Nah, ini jelas jawaban yang salah gaes! Tapi kalau jawabanmu adalah, supaya aku bisa tau kesalahan dalam hidupnya, sebagai sebuah pembelajaran untuk hubungan kami kedepannya. Kalau itu jawaban elo, maka gue mempersilahkan anda untuk mengstalk masa lalu doi. Meskipun aku yakin, jawaban itu tidaklah jawaban sesungguhnya dari lubuk hati anda yang paling dalam.
2.      Apakah itu baik untuk kesehatan
Jiwamu?

Well, seperti kata SopengeBob ke Squidward, “Patty sangat baik untuk kesehatanmu, Squid!” Lalu Squidword menjawab, “Bagaimana mungkin makanan berkolesterol ini baik untuk kesehatanku?”
Dan SpongeBob berkata, “Baik untuk kesehatan jiwamu,”
Yeah…
Setelah stalk masa lalu dia, apakah jiwamu menjadi bahagia? Atau malah jadi berpikir negatif? Cemburu? Galau? Dan penyakit cinta lainnya. Yakin? Kalau yakin engga, yaudah lakukanlah.
3.      Apakah ngestalk masa lalu dia akan membuat hubungan kalian semakin baik?
Secara kualitas dan kuantitas tentunya. Atau sebaliknya? Malah akan membuat hubungan kalian renggang dan menimbulkan kesalahpahaman yang tidak berarti.
4.      Apakah yang sebenarnya kamu cari dari ngestalk masa lalu dia?
Sebenarnya ini pertanyaan jawabanya dan esensinya sama dengan pertanyaan pertama,tapi lebih deep lagi. #eaa.

Maksud saya, sebenarnya kamu cari apa sih? Mantan dia? Seberapa cinta dia ke mantan? Seberapa bahagia mereka dulu? Seberapa cantik mantannya? Kenapa mereka putus? Aduh, buat apasih ya. Kalau bikin kamu makin cinta ke pacar/gebetan bagus juga sih, eh kalu bikin kamu jadi insecure atau ilfil ke pacar/gebetan gimana? Malu dong insecure sama masa lalu dia, malu ah cemburu atau ilfil Cuma gegara masa lalu. Kecuali masa lalunya dia bener-bener gak bisa dimaafkan, misalnya selingkuh atau KDRP, masing-masing punya ukuran sendiri kan buat kasi toleransi ke pasangannya.
Sekiranya 4 pertanyaan itu yang perlu kamu tanyain sebelum nge stalk masa lalu pacar/gebetan. Teutama di social media dia. Paling gatel deh buka-buka status dia yang dulu-dulu, terus ada status galau dia sama mantannya, status bahagianya yang belum dihapus, eh dirimu jadi baper. Eh, nemu foto doi sama mantan dia yang sebenernya kelupaan dihapus, bukan sengaja disimpen, eh kau galau lagi. Dasar wanita.

Btw lu kok tau banget sih, Len? Ehem, iya,saya salah satu pelakunya soalnya. Ehe.
Menurut pengalaman saya ya. Nge stalk masa lalu pasangan/gebetan itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Karena biasanya, ketika wanita sudah mlai menjamah ranah permantanan, maka akan menimbulkan hal-hal negatif. Apa saja hal tersebut?
1.      Cemburu
Aneh memang, cemburu sama mantan? Itu hal yang amat aneh tapi nyata. Yang gak pernah cemburu sama mantannya pasangan, berbahagialah kalian. Agak lebay sih.
2.      Terjangkit penyakit Insecure

Kecenderungan wanita untuk berkompetisi memang sunggu merepotkan. Ketika mulai menemukan status pasangan zaman pacaran sama mantannya dulu, status betapa bahagianya atau betapa sedihnya dia kehilangan mantannya itu. Maka entah mengapa otomatis aja gitu, wanita akan mulai membandingkan dirinya dengan mantannya pasangan. Dia lebih apa dari gue ya,lebih cantik?Lebih sabar?Lebih Sexy?Lebih apa lebih apa LEBIH APAAAAA? Iya, lebay sih. Padahal kan buat apa juga membandingkan diri ke mantannya pasangan, yang penting sekarang, mau dia lebih banyak kelebihan dari kamupun, dia adalah mantan,masa lalu, dan sekarang kamu adalah pasangan sah dan satu-satunya (mudah-mudahan ya) dari pasangan kamu kan. Mantan adalah masa lalu, kamulah masa kini dan mudah-mudahan masa depannya. Amin.
3.     
      Terjangkit Penyakit Negative Thinking
Dasar wanita kadang suka mengambil kesimpulan bukan berdasarkan fakta dan logika, tetapi berdasarkan fakta dan menelan mentah-mentah semua informasi yang dia lihat dan dengar tanpa mempertimbangkan sudut pandang lain. Intinya, nyimpulin sendiri. Mending kesimpulannya bener, kadang kesimpulannya suka salah dan malah membuat diri sendiri dipenuhi dengan pikiran negatif. Aduh, alhasil hubungan kalian jadi terganggu, dan itu hanya gara-gara masa lalu,mantan? Rugi,girls!
Jadi gitu deh gaes. Tulisan ini sesungguhnya adalah tuangan keresahan hati aku terhadap kesalahan yang aku buat sendiri, hehe. Iya, aku kadang suka ngestalk masa lalu pasangan aku, dan berujung jadi galau sendiri dan rugi sendiri.  Sebaiknya sih ngestalk itu yang berfaedah aja ya, girls! Yang menghasilkan hal positif di kehidan kita dan di hubungan kita. Masalah udah banyak, jangan nambahin masalah dengan cari masalah yang harusnya ga jadi masalah. Apa deh Len?
Semoga kita jadi lebih bijak sebagai wanita ya gaes. Ingat, masa lalu adalah masa lalu, untuk jadi pembelajaran di masa depan itu baik, tapi hati-hati kita jadi kayak tukang korek sampah, alhasil kita bau sendiri, kena kuman, jadi kotor sendiri. Mantan itu Cuma masa lalu dia, kamu adalah masa kini dan mudah-mudahan masa depan dia nanti.
Gimana menurut pendapat kalian? Bisa tulis di kolom komentar ya.
Sampai ketemu di postingan selanjutnya!

[REVIEW FILM] Si Doel The Movie




Anak Betawiiiiii, ketinggalan zamaaannn, katenyeeeeee…..!
Aduh, Sialan..ni Si Doel Anak Betawi Aselii, Kerjaannyee sembayang mengajii, tapi jangan bikin dieeee, sakit hati…
Akhirnya sinetron kedemenan aye zaman sd dulu dijadiin pelem!
Setelah menanti (gak menati-menanti banget sih) kurang lebih 15 tahun digantungin kisahnya Sarah, Doel ama Zaenab, akhirnya kisah percintaan segitiga ini akan terkuak di film ini! Akhirnya aku bisa tidur nyenyak, yash!
Merinding aye pas mau nulis Review ini! Awww…

Beklah sodarasebangsa dan setanah air, Review ini akan mengandung Spoiler, maafkan hambaa Bang Rano Karno dan Falcon. Tapi aye udah kasi warning dulu nih buat yang kagak mau kena spoiler, Sampai sini masih boleh dibaca, karena belum mengandung spoiler.
Intinya kalian semua pecinta si Doel anak Sekolahan, kudu nonton film ini deh. Karena ni film bisa mengobati kerinduan kalian akan bang Mandra yang super kocak, Atun yang kompor gas, si Doel yang nurut banget sama orangtua tapi sungguh menggemaskan dengan sikap peragunya, Sarah yang cerdas yang mana adalah definisi dari sebuah wanita kuat dan mandiri, Zaenab yang anggun dan lemah, definisi wanita jaman dulu nyang kaga bise ape-ape kalo kagak ade lakiknya, bahkan Mak Nyak yang kurindukan karena quotes-quotes bijaknya juga ada loh, Plukz! Oplet,setrika arang, rumah betawi aselik, warung Nyak Lela, aduhhh, semua masih ada,Plukz!

Jangan kuatir akan humor, Mandra akan setia membuat kalian semua tertawa dengan celetukan dan bibir nyablaknya yang khas, omelan dan keluhannya yang malu-maluin tapi gemash. Bahkan momen dimana harusnya sebagai anak sekolahan, si Doel lebih bijak dari Mandra, Mandra lah yang lebih bijak dari si Doel, memberi petuah sebagai paman yang baik. Aduh, Mandra yang emang udah tua makin jadi (bijak), baru kali ini aku padamu, Ndra! Gue bilang sih, tanpa Mandra, film si Doel The Movie bagai sayur kurang sayur, serius. Mandra adalah penyukses terbesar dari film Si Doel The Movie, pemberi kebahagiaan kepada penonton, pengusir ke boringan kita akan drama kehidupannya Doel, Sara dan Zaenab yang bikin pusing dan menguras emosi, Mandra adalah bintang di film si Doel The Movie. Kurasa, Rano Karno, Cornelia Agatha, dan kru yang lain juga setuju sama gue. Film si Doel The Movie bagi gue adalah pengobat rindu gue akan zaman gue sd dulu, pengobat rindu gue akan gelak tawa karena nontonin Mandra yang biasanya apes, disini bahagia banget hidupnya, haha. 

Dan bagi gue, si Doel The Movie adalah pengobat rasa penasaran gue akan kisah cinta om dan tante-tante ini. Elah, Len.
Saran gue, tontonlah film ini tanpa ekspektasi apapun, tanpa praduga dan prasangka, just enjoy it. Nikmati setiap tawa yang dihasilkan Mandra, nikmati setiap emosi yang terkuras yang dihasilkan om Doel dan Tante Sara dan Tante Zaenab. Nikmati setiap pertanyaan yang dihasilkan dari keputusan para karakter yang bermain di film ini. Nikmati setiap hasil dari keputusan mereka tanpa penghakiman dan kekecewaan. Karena bagi gue, film ini cukup kita nikmati aja, dan kita cukup mengembalikan semua kepada mereka yang menjalani hidup, hahaha. Karena ending film ini sesuai realita hidup, bahwa dalam setiap keputusan, memang harus ada yang dikorbankan, tidak bisa membahagiakan semua pihak. Sehingga gue yang awalnya kesal, emosi dan kecewa, sekarang jadi bisa belajar memahami dan menikmati saja filmnya.


Well, sampai sini saja.Tulisan selanjutnya akan mengandung spoiler.

Dikisahkan si Doel dan Mandra diundang oleh Hans (sahabat Doel semasa kuliah dulu, juga adalah sepupunya Sarah) ke Belanda untuk mengantar barang-barang tradisional ala Betawa untuk Festival Tong-Tong Fair di Belanda. Ternyata di Belanda, lebih tepatnya di Amsterdam, juga ada Sarah dan Doel kecil (anak dari si Doel hasil pernikahannya dengan Sarah). Untuk mengingatkan, si Doel yang sudah menikah dengan Sarah, ditinggal oleh Sarah ke Belanda, Sarah saat itu sedang hamil, si Doel pun menikah lagi dengan Zaenab (nikah siri). Ya mungkin udah kelamaan ditinggal istri (15tahun coy!) dan kondisi Zaenab juga udah menjanda, yasudah si Doel pun melaksanakan pesan amanat dari engkongnya dulu, “Doel, lu jagain Zaenab ya, kesian die, seumur hidup udah hidup buat keluarganye melulu, kalo ada ape-ape sama Zaenab, elu jagain dia ya, Doel.” Dilaksanakan si Doel dengan menikahi Zaenab.

Di Amsterdam, si Doel dan Mandra pun bertemu dengan Sarah dan Doel kecil. Dan di Amsterdam pun Doel akhirnya mendapatkan kejelasan kenapa Sarah meninggalkannya, dan kisah cinta merekapun meskipun masih agak menggantung, terjawab sudah di film ini.
Beberapa hal yang gue underline dari Kisah Doel, Sarah dan Zaenab :
1.      15 Tahun ditinggal istri ke Belande,kenape elu kagak nyariin sih?

Sewaktu di Belanda, si Doel bertanya ke Hans apakah Sarah ada di Amsterdam, di momen itu, Hans bertanya kepada Doel kenapa dia gak cari Sarah? Pertanyaan Hans ini juga jadi pertanyaan gue dan mungkin seluruh pemirsa. Lalu si Doel pun menjawab dikarenakan saat itu si Doel dalam kondisi kesulitan ekonomi dan tidak tahu keberadaan Sarah dimana. Dalam pemikiran gue, si Doel dari muda ampe tua kok kerjaannya nyari kerjaan mulu yak wkwk. By the way, di film ini si Doel kerjaannya bukan Cuma sembayang mengaji tapi jadi teknisi lepas. Gak kerja tetap di kantor. T-tapi,15 tahun masa sih gak cukup buat nabung ke Belande nyariin istri yang dicintai, minimal buat tahu keberadaan aje, masagak penasaran kenapa istri sampe pergi ninggalin, masa digantungin pasrah aja sih,bang.
Lagian pan ini bukan zaman babe Benyamin dulu. Sekarang ada social media, buat cari tahu Sarah 
dimana dan apa kabar. Banyak tiket promo juga buat ke Belande. Hans sahabatnya juga sepupu Sarah, masa sih ga mau kasi info Sarah dimana, 15tahun loh bok! Ah, si Doel, kurang berjuang ah.
Kenapa sih, di film Indonesia, orang-orang pada sabaraja di gantungin. Selayaknya Fahri AAC gak nyari istrinya yang ke Suriah apa kabar, Cinta yang digantungin 12 purnama juga biasa aja, Cuma ngegalau aja di kamar. Gue aja chat gak dibales 1 jem udah terbang kali ke rumah doi, #lebayAhLen
2.      Mandra Aja Tahu, Bapak sama Anak Butuh Quality Time

Gue sampe emosi banget pas adegan dimana akhirnya si Doel and the gank berkunjung ke rumah Sarah dan ketemu anaknya. Dia cma diem aja dong! Waini, bapak macem ape! Iya, gue ngerti lu galau Doel, situasi ini sangat mendadak dan mengejutkan buatmu, ketemu Sarah, diajak ke rumahnya, eh ketemu anakmu yang sudah 15 tahun tak jumpa. Mendadak sih. Tapi, masakan dirimu tidak rindu, minimal senyum kek, nangis kek, apa kek. Ini tampang Cuma pasang tampang bingung-gue-harus-apa-dan-ngapain-ya . Lelah hayati. Untung di momen awkward ini, Mandra mampu menyelamatkan situasi canggung ini dengan lawakan dan nyablaknya.
”Tong, ini bapak lu, gue ncangnye bapak lu, jadi elu manggil gue engkong, paham?Understand?”
Ngakak gue.
Sama

“Kok, anak lu mukanya gitu ya, antara kaget sama agak jijik gitu lihat gue”
Pecahhhhhh banget, sebioskop ngakak, sampe si Bro ngakaknya puas banget dan gue harus menegor dia karena tawanya yang….
Setelah itu, si Doel yang luar biasa ini juga bilang
“Saya harus pulang lusa,” Lah lah lah…
Padahal Mandra udah bilang “Lah pan elu di Jakarta juga kagak ngapa-ngapain, narik oplet kagak, kerjaan juga serabutan, mending disini, liburan dulu,”
Dan Sarah juga sudah berkata, “Doel, kamu mau kan perpanjang hari, nanti Hans yang urus tiketnya, kamu sama Doel kecil kan belum jalan bareng,”
Denger itu, si Doel tetep mau balik Jakarta, whats wrong with you dude?!
Cuma, akhirnya Mandra sebagai paman yang baik (the best deh Mandra) menyarankan Doel untuk menginap semalam, karena dia yakin anaknya pasti rindu, pengen ketemu, ngobrolah berdua, melepas rindu, memecah jarak. Elah, Mandra aja yang bujang lapuk ngarti loh. Doel mah gitu ah.
3.      Momen Dimana Sarah dan Doel Berpisah, Terbaper!

Disini gue dan si Bro, serta adek gue, kami dan mungkin semua penonton,rasanya kepengen berkata kasar ke si Doel.
“Doel, semakin aku berusaha melupakan kamu, aku semakin mencintai kamu Doel”
“Doel, aku akan berusaha untuk melupakan kamu,”
Gimana perasaanmu wahai saudara-saudara sekalian?
Dan si Doel hanya diam membisu.
Kemudia mereka berpisah begitu saja, dengan adegan Doel melepaskan tangan Sarah, dan fyi, Sarah yang duluan meluk si Doel. Kemudia lagu Selamat Jalan Kekasih mengalun dengan merdu, sedih…
Doel, lu tuh bener-bener kagak berubah, dari dulu pikirannya ribet dan selalu bikin gregetan!
Sarah udah kasi tahu kok, kenapa dia pergi ninggalin Doel, karena cemburu, si Doel bantuin Zaenab waktu dia kguguran (nah ini aku tak tahu emang seberapa “parah: bantuan Doel, sampe Sarah cemburu). T-tapi kan dua-duanya udah maaf-maafan.
“Aku yang salah, Sar,”
“Aku yang salah Doel,”
Gitu terus ampe kiamat. KzL
Akutu kesel sama sikap Doel yang seolah gak bisa bersikap. Ah…
4.      Momen si Doel di Kereta

Setelah berpisah dengan Sarah, Doel pun bermonolog di kereta.
“Aku tidak mau menyakiti ketiga perempuan dalam hidupku, (kenyatannya emang kita gabisa bikin semua orang bahagia sih)…”
“Sarah, karena ego maka kita berpisah (padahal saling mencintai), Doel, bapak tidak marah akan sikap mu yang demikian (jutekin si Doel dewasa, ya iyalah, bapak lu disuruh perpanjang liburan kagak mau) waktu kita bertemu, bapak ngerti… “
Dan monolog yang lain gue lupa. Doel, kalau lu ngomongnya selalu dalem hati,kan yang tau Cuma elu,Tuhan dan penonton. Mereka mana denger Doel.
Disini Doel seolah teringat pesan Mak Nyak, “Nanti pas lu di Belande, jangan ketemu lagi sama non Sarah ya Doel, bukanye Nyak kagak suka sama die, tapikan sekarang ada Zaenab Doel, kasihan die, die pan sayang sama elu Doel, dan udah ngurus Nyak,” Btw, si Nyak buta dan udah gak bisa apa-apa, Cuma bisa baringan aja di ranjang. Bagian nurut sama orangtua, Doel emang juara.
5.      Ending Film Yang Riil Tapi Mengecewakan Aku

Di ending film, Sara akhirnya mengajak Doel junior ketemu ayahnya di Bandara sebelum keberangkatan ke Jakarta. Doel kecil pun berlari memeluk ayahnya (kenapa kagak si Doel gede ya..) dan berkata “Aku mau papa disini,” Hancur gak lu?
Si Doel Cuma bisa diem. Tapi kemudian bilang kalau tahun depan Doel kecil kan mau lanjutin SMA di Jakarta, jadi disitu bisa ketemu. Kabar baik sih, wah, bakal rujuk neh!
Endingnya Sarah bisikin ke Doel…..
Tonton sendiri yaa, ehehe

Bagi gue, masalah yang diangkat di film ini dalem dan susah dipecahkan sih, gak bisa nyalahin siapa siapa dan gak bisa ngomong, harusnya…seandainya…
Soalnya, sudah terlanjur, sudah terjadi ya mau gimana lagi. Salut buat Sarah, definisi sesungguhnya dari cinta tak harus memiliki dan semua keputusan harus berani mengambil resiko, definisi wanita kuat dan mampu berdiri sendiri. Bagi gue, ending film ini cukup adil buat semua pihak. Adil buat Doel yang dipenuhi kegalauan akan teka-teki menghilangnya sang Istri selama 15 tahun, adil buat Zaenab yang memang gak punya pegangan hidup lagi selain Doel, Adil buat Sarah yang kuat tanpa siapapun, karena dia toh bisa hidup 15 tahun sendiri, membesarkan anak sendiri.
Saranku, sebainya gak usah di buat sekuel keduanya, karena jadinya malah receh dan jadi sinetron banget. Cukup ending ini saja, pro kontra pasti ada, tapi, ending ini sudah cukup riil dan menjawab semuanya. Gak tahu juga menurut penonton lain? Apa mau nonton sekuelnya?
Sampai jumpa di postingan selanjutnya!

REVIEW FILM COCO : BEAUTIFUL AND LOVELY FILM!

SUMBER : Newswhistle.com

Ola Amigos!
Kesempatan kali ini gue bakal mengulas dan sedikit me-rievew tentang sebuah film yang sangat menarik di tahun 2017 ini. Film nya memang film Animasi, tapi jangan remehkan kualitas cerita dan bobotnya, lu gak bakal nyesel nonton film ini.
Bagi sebagian orang, film animasi identik dengan film anak-anak, film bocah.Tapi bagi gue yang pecinta film Kartun sejak kecil, film animasi sampai sekarangpun menjadi film favorit gue yang gak akan gue lewatkan. Baik itu nontonnya di laptop atau di Bioskop sekalipun. Tapi khusus nonton di bioskop, jujur aja gue pilih-pilh juga, dilihat dari keindahan visualnya, ceritanya kira-kira bagus gak, efek-efek visual filmnya kira-kira keren apa enggak. Itu aja sih.
Dan, dari pertimbangan-pertimbangan diatas, juga beberapa saran dari temen juga akhirnya gue memutuskan layak untuk menonton film ini. Coco!

Hore!

Oke, judulnya lucu ya memang,tapi filmnya… Amazing!
Jadi film ini menceritakan tentang keluarga, mimpi, dan cinta. Seperti biasa, Disney selalu berhasil mengemas cinta kedalam bumbu cerita yang kreatif dan menyenangkan, sekaligus mengharukan. Really make me cry actually.
Jeniusnya, Disney berhasil meramu ketiga thema ini dengan sesuatu yang tidak tertebak, manis, dan mind blowing menurut gue.
Apa yang terjadi ketika ketiga hal yang semuanya positif diatas menjadi berlawanan dan akhirnya menjadi masalah? Bagaimana harus menyelesaikannya? Apakah harus memilih satu dan kehilangan yang lain? Atau memilih semua namun harus disatukan dengan cara bagaimana? Gue jamin jawabannya bener-bener tidak tertebak gaes, lu harus nonton!

Film Coco menurut gue jenius!
Disney emang selalu jenius, selalu bikin gue tercengang, mendapat sesuatu, dan menangis di hampir semua filmnya. Ketika gue mengetik ini semua,gue merinding dan hati gue bergejolak gaes!hehe
Tokoh utama film ini adalah Miguel, bocah yang lahir dikeluarga pembuat sepatu dari generasike generasi. Keluarga yang membenci music dari generasi ke generasi, namun ajaibnya Keluarga ini adalah keluarga dari seorang pemusik jenius (bagian ini gue jadi takut spoiler, jadi infonya udahan ya, hehe). Dan konfliknya disini, Miguel adalah pecinta music, penikmat music dan bermimpi tentang music. Tapi nanti di akhir cerita, Semua akan dijelaskan dengan lengkap sama Disney. Penjelasannya mind blowing loh.

Sampai sini aja kalau yang takut spoiler, karena gue akan mulai berkomentar dan menulis inspirasi dan hal-hal yang gue dapet dari film keren ini.
Alur cerita film ini enak banget buat diikuti, gak terlalu cepet dan gak terlalu lambat, alurnya pas dan sama sekali gak bikin penonton bingung. Semua plot rapi dan gak ada bolong, semua seperti puzzle yang tersusun dengan lengkap.
Dari sisi keindahan, keren banget! Gambarnya gue bilang so beautiful, bagus, cantik, dimanjain banget deh penonton. Apalagi nontonnya pakai 3D pasti keren banget. Gak ada yang too much dari sisi gambar, efek dan imajinasi dari Disney tertuang dengan apik. Gue bener-bener terpana. Gue bilang, ini sekeren Moana!
Dari sisi pembangunana karakter, semua sifat dari karakter yang ada di film ini bener-bener tertampil dengan baik. Gue berhasil menerima apa yang mau disampaikan Disney untuk semua karater yang dibangun. Bahkan karakter mama Coco yang hampir sepanjang film kayaknya pasif aja, gue bisa melihat betapa kuat karakter yang mau dibangun sama Disney. Menurut pendapat gue, semua karakter yang ada di film ini, sekecil apapun dia, gak ada yang kelihatan biasa aja, semua keren.

Dari sisi cerita, super keren! gakada yang bisa gue komen.
Gue Cuma bisa komen tentang banyak banget yang gue dapet dari nih film. Bagi beberapa orang, quote “Family is more important than anything” mungkin biasa aja. Tapi gimana kalau keluarga berbenturan dengan mimpi terbesar lo? Miguel bilang : “Bukankah Keluarga harusnya mendukung, tapi kau tidak melakukannya!”, kemarahan Miguel kepada keluarganya sampai dititik, “Aku tidak butuh Ofrenda bodoh itu!”

FYI, Ofrenda adalah foto orang yang sudah meninggal, keluarga yang ditinggalkan memanjang fotonya, supaya orang yang meninggal itu selalu dikenang oleh orang-orang yang masih hidup (khususnya keluarga yang ditinggalkan), di Meksiko ada perayaan Hari orang Mati, mereka percaya ketika hari itu maka orang-orang mati akan menyebrang dari negri orang mati ke negri orang hidup, mereka akan mengunjungi keluarganya yang memasang ofrenda.
Dari kalimat amarah Miguel, Miguel meremehkan pentingnya Ofrenda, tapi nanti dia tahu juga kok betapa pentingnya Ofrenda. Betapa pentingnya keluarga mengingatmu, mengenangmu, meskipun kamu sudah mati.
Keluarga lebih penting dari apapun, bahkan setelah meninggal. Anggota keluarga yang sudah meninggalakan selalu dikenang di dalam ingatan kita yang masih hidup. Meskipun mungkin di dunia ini gak akan ada yang akan mengingat kita setelah lu meninggal, keluarga adalah mereka yang gak akan melupakan kita. Keluarga adalah mereka yang akan selalu mengenang dan menyimpan memori tentang kita di dalam dirinya. Gue jadi inget dulu gue pernah membayangkan, kalau gue mati, orang-orang masih inget gak ya sama gue? Atau gue akan dilupakan begitu saja? Orang-orang gak akan lagi inget yang namanya Lena, atau, siapa yang bakal kehilangan dan mengingat gue setelah gue mati?

By the way, Gue salut dan terharu banget sama Mama Coco, usia dia udah tua banget, bahkan dia udah punya cicit, tapi dia selalu menyimpan ingatan tentang bokapnya, gak pernah bisa lupa. Sampai satu titik udah hampir lupa karena usia, akhirnya tetep diingatkan melalui sesuatu kenangan yang dibangkitkan Miguel di ending cerita. Part ini, satu bioskop nangis, njir! Gue sarankan lu jangan tahan air mata, lemesin aja,hehe.

Gue salut sama Miguel atas keteguhannya mencapai mimpinya,sekaligus kerelaannya melepaskan (egonya) mimpinya demi keluarga, dan ketika sudah belajar melepaskan, disitu bakal mendapatkannya, bahkan dengan cara yang sangat keren.
Gue salut dengan Cinta Mama Imelda, rela memaafkan seseorang yang (dia kira) menyakiti dia bahkan sampai akhir hayatnya. Cinta Mama (lupa, maaf) pokoknya neneknya Miguel terhadap keluarganya, sampai rela disalahpahami sama Miguel demi”menjaga” tradisi dan kepercayaan keluarga turun temurun, meskipun cintanya itu juga menyakiti nyokap dan cucunya, but, salut lah! Gue salut dengan cinta papa Hector, yang rela melepaskan mimpinya untuk kembali ke keluarganya, meskipun dia harus membayar dengan nyawa dan reputasinya. Gue salut dengan El (gue lupa lagi namanya) kecintaannya terhadap ketenaran dan nama baik, membuat dia rela melepaskan keluarga dan sahabat baiknya, well ini memang negative, tapi dari sisi keteguhan, kerja keras dan penyangkalan diri dia, gue boleh salut.
Gue pribadi gak percaya dengan kepercayaan orang Meksiko tentang dunia orang mati (No Offense, maaf buat orang Meksiko, gue bukan menyalahkan, ini keyakinan gue aja kok), tapi Disney jenius banget bisa membuat sebuah tradisi  kepercayaan menjadi sebuah film yang penuh makna dan pesan moral.
Disney, lu emang Jenius!
Disney is never make me disappoint!
Nilai 9/10