Saturday, February 23, 2019

REVIEW FILM COCO : BEAUTIFUL AND LOVELY FILM!

SUMBER : Newswhistle.com

Ola Amigos!
Kesempatan kali ini gue bakal mengulas dan sedikit me-rievew tentang sebuah film yang sangat menarik di tahun 2017 ini. Film nya memang film Animasi, tapi jangan remehkan kualitas cerita dan bobotnya, lu gak bakal nyesel nonton film ini.
Bagi sebagian orang, film animasi identik dengan film anak-anak, film bocah.Tapi bagi gue yang pecinta film Kartun sejak kecil, film animasi sampai sekarangpun menjadi film favorit gue yang gak akan gue lewatkan. Baik itu nontonnya di laptop atau di Bioskop sekalipun. Tapi khusus nonton di bioskop, jujur aja gue pilih-pilh juga, dilihat dari keindahan visualnya, ceritanya kira-kira bagus gak, efek-efek visual filmnya kira-kira keren apa enggak. Itu aja sih.
Dan, dari pertimbangan-pertimbangan diatas, juga beberapa saran dari temen juga akhirnya gue memutuskan layak untuk menonton film ini. Coco!

Hore!

Oke, judulnya lucu ya memang,tapi filmnya… Amazing!
Jadi film ini menceritakan tentang keluarga, mimpi, dan cinta. Seperti biasa, Disney selalu berhasil mengemas cinta kedalam bumbu cerita yang kreatif dan menyenangkan, sekaligus mengharukan. Really make me cry actually.
Jeniusnya, Disney berhasil meramu ketiga thema ini dengan sesuatu yang tidak tertebak, manis, dan mind blowing menurut gue.
Apa yang terjadi ketika ketiga hal yang semuanya positif diatas menjadi berlawanan dan akhirnya menjadi masalah? Bagaimana harus menyelesaikannya? Apakah harus memilih satu dan kehilangan yang lain? Atau memilih semua namun harus disatukan dengan cara bagaimana? Gue jamin jawabannya bener-bener tidak tertebak gaes, lu harus nonton!

Film Coco menurut gue jenius!
Disney emang selalu jenius, selalu bikin gue tercengang, mendapat sesuatu, dan menangis di hampir semua filmnya. Ketika gue mengetik ini semua,gue merinding dan hati gue bergejolak gaes!hehe
Tokoh utama film ini adalah Miguel, bocah yang lahir dikeluarga pembuat sepatu dari generasike generasi. Keluarga yang membenci music dari generasi ke generasi, namun ajaibnya Keluarga ini adalah keluarga dari seorang pemusik jenius (bagian ini gue jadi takut spoiler, jadi infonya udahan ya, hehe). Dan konfliknya disini, Miguel adalah pecinta music, penikmat music dan bermimpi tentang music. Tapi nanti di akhir cerita, Semua akan dijelaskan dengan lengkap sama Disney. Penjelasannya mind blowing loh.

Sampai sini aja kalau yang takut spoiler, karena gue akan mulai berkomentar dan menulis inspirasi dan hal-hal yang gue dapet dari film keren ini.
Alur cerita film ini enak banget buat diikuti, gak terlalu cepet dan gak terlalu lambat, alurnya pas dan sama sekali gak bikin penonton bingung. Semua plot rapi dan gak ada bolong, semua seperti puzzle yang tersusun dengan lengkap.
Dari sisi keindahan, keren banget! Gambarnya gue bilang so beautiful, bagus, cantik, dimanjain banget deh penonton. Apalagi nontonnya pakai 3D pasti keren banget. Gak ada yang too much dari sisi gambar, efek dan imajinasi dari Disney tertuang dengan apik. Gue bener-bener terpana. Gue bilang, ini sekeren Moana!
Dari sisi pembangunana karakter, semua sifat dari karakter yang ada di film ini bener-bener tertampil dengan baik. Gue berhasil menerima apa yang mau disampaikan Disney untuk semua karater yang dibangun. Bahkan karakter mama Coco yang hampir sepanjang film kayaknya pasif aja, gue bisa melihat betapa kuat karakter yang mau dibangun sama Disney. Menurut pendapat gue, semua karakter yang ada di film ini, sekecil apapun dia, gak ada yang kelihatan biasa aja, semua keren.

Dari sisi cerita, super keren! gakada yang bisa gue komen.
Gue Cuma bisa komen tentang banyak banget yang gue dapet dari nih film. Bagi beberapa orang, quote “Family is more important than anything” mungkin biasa aja. Tapi gimana kalau keluarga berbenturan dengan mimpi terbesar lo? Miguel bilang : “Bukankah Keluarga harusnya mendukung, tapi kau tidak melakukannya!”, kemarahan Miguel kepada keluarganya sampai dititik, “Aku tidak butuh Ofrenda bodoh itu!”

FYI, Ofrenda adalah foto orang yang sudah meninggal, keluarga yang ditinggalkan memanjang fotonya, supaya orang yang meninggal itu selalu dikenang oleh orang-orang yang masih hidup (khususnya keluarga yang ditinggalkan), di Meksiko ada perayaan Hari orang Mati, mereka percaya ketika hari itu maka orang-orang mati akan menyebrang dari negri orang mati ke negri orang hidup, mereka akan mengunjungi keluarganya yang memasang ofrenda.
Dari kalimat amarah Miguel, Miguel meremehkan pentingnya Ofrenda, tapi nanti dia tahu juga kok betapa pentingnya Ofrenda. Betapa pentingnya keluarga mengingatmu, mengenangmu, meskipun kamu sudah mati.
Keluarga lebih penting dari apapun, bahkan setelah meninggal. Anggota keluarga yang sudah meninggalakan selalu dikenang di dalam ingatan kita yang masih hidup. Meskipun mungkin di dunia ini gak akan ada yang akan mengingat kita setelah lu meninggal, keluarga adalah mereka yang gak akan melupakan kita. Keluarga adalah mereka yang akan selalu mengenang dan menyimpan memori tentang kita di dalam dirinya. Gue jadi inget dulu gue pernah membayangkan, kalau gue mati, orang-orang masih inget gak ya sama gue? Atau gue akan dilupakan begitu saja? Orang-orang gak akan lagi inget yang namanya Lena, atau, siapa yang bakal kehilangan dan mengingat gue setelah gue mati?

By the way, Gue salut dan terharu banget sama Mama Coco, usia dia udah tua banget, bahkan dia udah punya cicit, tapi dia selalu menyimpan ingatan tentang bokapnya, gak pernah bisa lupa. Sampai satu titik udah hampir lupa karena usia, akhirnya tetep diingatkan melalui sesuatu kenangan yang dibangkitkan Miguel di ending cerita. Part ini, satu bioskop nangis, njir! Gue sarankan lu jangan tahan air mata, lemesin aja,hehe.

Gue salut sama Miguel atas keteguhannya mencapai mimpinya,sekaligus kerelaannya melepaskan (egonya) mimpinya demi keluarga, dan ketika sudah belajar melepaskan, disitu bakal mendapatkannya, bahkan dengan cara yang sangat keren.
Gue salut dengan Cinta Mama Imelda, rela memaafkan seseorang yang (dia kira) menyakiti dia bahkan sampai akhir hayatnya. Cinta Mama (lupa, maaf) pokoknya neneknya Miguel terhadap keluarganya, sampai rela disalahpahami sama Miguel demi”menjaga” tradisi dan kepercayaan keluarga turun temurun, meskipun cintanya itu juga menyakiti nyokap dan cucunya, but, salut lah! Gue salut dengan cinta papa Hector, yang rela melepaskan mimpinya untuk kembali ke keluarganya, meskipun dia harus membayar dengan nyawa dan reputasinya. Gue salut dengan El (gue lupa lagi namanya) kecintaannya terhadap ketenaran dan nama baik, membuat dia rela melepaskan keluarga dan sahabat baiknya, well ini memang negative, tapi dari sisi keteguhan, kerja keras dan penyangkalan diri dia, gue boleh salut.
Gue pribadi gak percaya dengan kepercayaan orang Meksiko tentang dunia orang mati (No Offense, maaf buat orang Meksiko, gue bukan menyalahkan, ini keyakinan gue aja kok), tapi Disney jenius banget bisa membuat sebuah tradisi  kepercayaan menjadi sebuah film yang penuh makna dan pesan moral.
Disney, lu emang Jenius!
Disney is never make me disappoint!
Nilai 9/10

No comments:

Post a Comment